Selamat Datang di Kolong Bang Zoel yang tak seberapa ini...

Rabu, 01 Juni 2011

Hari Lahir Pancasila "1 Juni 1945"




Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila berikut saya kutipkan pidato bung karno tgl 1 Juni 1945 di depan Sidang I BPUPKI tentang Dasar Negara.
  1. Kita Mendirikan satu Negara Kebangsaan Indonesia. Janganlah saudara-saudara salah faham jikalau saya katakan bahwa dasar pertama buat Indonesia ialah dasar K e b a n g s a a n. itu bukan berarti satu kebangsaan dalam arti yang sempit, tetapi saya menghendaki satu nationale staat. Di atas satu kebangsaan Indonesia itulah kita dasarkan Negara Indonesia.
  2. Kita bukan saja harus mendirikan Negara Indonesia Merdeka, tetapi kita harus menuju pula kepada kekeluargaan bangsa-bangsa. Justru inilah prinsip saya yang kedua. Inilah filosofische principe yang nomor dua, yang boleh saya namakan "i n t e r n a s i o n a l i s m e". Tetapi jikalau saya katakan internasionalisme, bukanlah saya bermaksud kosmopolitisme, yang mau tak mau adanya kebangsaan, yg mengatakan tidak ada Indonesia, tidak ada Nippon, tidak ada Burma, tidak ada Inggris, tidak ada Amerika, dan lain-lainnya. Internasionalis tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme.
  3. Kemudian, apakah dasar yang ke-3? Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golongan walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara "semua buat semua", "satu buat semua, semua buat satu". Saya yakin, bahwa syarat mutlak untuk kuatnya Negara Indonesia ialah p e r m u s y a w a r a t a n, p e r w a k i l a n
  4. Saudara-saudara, saya usulkan: Kalau kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi Barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup yakni politiek economische democratie yg mampu mendatangkan k e s e  j a h t e r a a n s o s i a l! Jikalau kita memang betul-betul mengerti, mengingat, mencinta rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechtvaardigheid ini, yaitu bukan saja persamaanpolitiek, saudara-saudara, tetapi pun di aas lapangan ekonomi kita harus mengadakan persamaan, artinya kesejahteraan bersama yang sebaik-baiknya.
  5. Saudara-saudara, apakah prinsip ke-5? Prinsip Indonesia Merdeka dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip K e t u h a n a n! Bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang-orang Indonesai herndaknya ber-Tuhan. Tuhannya sendiri. Hendaknya Negara Indonesai ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyebah Tuhannya dengan cara yang leluasa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan secara kebudayaan, yakni dengan tiada "egoisme-agama". dan hendaknya Negara Indonesia satu Negara ber-Tuhan!
Saudara-saudara! "Dasar-dasar Negara" telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat disini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar. Saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa-namanya ialah Panca Sila. Sila artinya a s a s atau d a s a r, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi. (Tepuk tangan riuh)

Sumber: Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, Sekretariat Negara RI, 1998


SELAMAT MEMPERINGATI HARI LAHIR PANCASILA 1 JUNI 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar